Solenodon : Mamalia Malam Fosil Hidup Berbisa Dari Karibea dan Karibea

Solenodon adalah spesies mamalia malam yang berhabitat di kawasan Karibea dan Kuba. Hewan ini menyerupai tikus “raksasa” karena panjangnya bisa mencapai 41 cm sampai 56 cm.

Berbeda dari tikus, binatang ini merupakan predator yang ditakuti oleh mangsanya, juga oleh hewan yang lebih besar. Semua itu disebabkan karena solenodon memiliki racun yang dikeluarkan saat ia menggigit.

Racun ini disalurkan lewat giginya yang berlubang dan dapat menyebabkan kelumpuhan pada mangsa atau hewan lain yang digigitnya.

Keberadaan mamalia ini sudah ditemukan sejak 75 tahun silam dan bentuknya diperkirakan tidak banyak berubah. Oleh karena itu, hewan ini kerap disebut juga sebagai fosil hidup atau tikus primitif mengingat sejarah panjang spesies ini di muka bumi.

Solenodon memiliki dua spesies yang masih tersisa, yaitu Solenodon cubanus/Solenodon Kuba dan Solenodon paradoxus/Solenodon Hispaniola yang masih ditemukan di Haiti dan Republik Dominika.

Kedua spesies yang tersisa ini masuk dalam kategori terancam kepunahan karena jumlahnya semakin hari semakin sedikit.

Menciutnya jumlah mamalia malam berbisa ini disebabkan oleh masuknya kucing, anjing dan musang yang dibawa oleh manusia untuk memburu ular dan hama tikus.

Selain itu tingkat reproduksi hewan yang satu ini berbeda dari tikus yang bisa beranak pinak dalam jumlah banyak dan sering. Solenodon betina hanya bisa merawat 2 ekor setiap kelahiran karena hanya memiliki 2 puting susu. Jika ia melahirkan 3, maka satu akan mati kelaparan karena kekurangan makanan.

Anak solenodon akan tinggal bersama ibunya selama beberapa bulan sebelum kemudian berkelana sendirian. Pejantan sendiri tidak akan membantu merawat anak-anaknya.

Mamalia ini, terutama pejantan memiliki sifat soliter alias penyendiri, ia tidak akan bergabung dengan kelompok. Anak pejantan pun hanya bersama induknya selama beberapa bulan saja.

Sebagai hewan nocturnal (hidup di malam hari), solenodon akan tidur di lubangnya selama siang dan aktif di waktu malam.

Baca juga : Tamaraw – Kerbau Mini Mindoro Terancam Punah

Makanan utamanya adalah serangga, lipan, atau reptil kecil. Meskipun demikian, hewan ini juga mengkonsumsi buah-buahan, akar-akaran, atau sayuran.

Kredit Foto : Seb a86556 via Wikimedia Commons under CC Attribution Alike 3.0

Leave a Comment