Seiring dengan kehebohan karena harganya yang meroket, jumlah pencarian terhadap cara merawat tanaman Janda Bolong (Monstera) juga menguasai pencarian di mesin pencari Google.
Banyak sekali.
Sesuatu yang cukup mengherankan karena tanaman hias yang satu ini bukanlah barang baru di Indonesia. Kehadirannya sudah sejak lama dikenal oleh para pecinta tanaman.
Harganya juga membuat mata terbelalak karena varian varigata-nya ada yang ditawarkan jutaan rupiah. Padahal, sebelumnya tanaman ini tidak dipandang sebelah mata.
Apa itu tanaman Janda Bolong (Monstera)?
Monstera adalah jenis tanaman yang habitat aslinya di wilayah tropis Amerika Tengah dan tumbuh sebagai epifit di dalam hutan
Sejauh ini telah tercatat 45 spesies monstera di dunia. (Sumber : Wikipedia)
Di Indonesia sendiri tanaman ini mendapat julukan sebagai “Janda Bolong” merujuk pada daunnya yang seperti memiliki lubang.
Tetapi, di banyak negara namanya berbeda.
Nama latinnya monstera berarti monstrous dalam bahasa Inggris yang artinya “besar sekali” atau raksasa. Nama ini merupakan representasi dari wujud daun tanaman in yang berukuran sangat besar.
Ukuran daun tanaman dewasa terkecil adalah 25-90 centimeter, tetapi di habitat aslinya, ada spesies yang panjang daunnya mencapai 1,3 meter dengan lebar 75 cm.
Salah satu spesiesnya monstera deliciosa bahkan memiliki banyak nama, seperti
- Swiss cheese plant (tanaman keju Swiss).
- delicious monster (monster yang lezat)
- monster fruit (buah monster)
- fruit salad tree (pohon buah salad)
Nama-nama ini merujuk pada buah dari monstera yang bisa dikonsumsi manusia dan kerap digunakan sebagai bahan membuat salad.
Cara Merawat Tanaman Janda Bolong (Monstera)
Si Janda Bolong bukanlah tanaman yang sulit untuk dirawat. Pengetahuan umum tentang merawat tanaman hias saja sebenarnya sudah mencukupi untuk membuatnya tumbuh subur.
Sifatnya mirip sekali dengan philodendron karena keduanya memang masuk dalam suku yang sama, Araceae. Habitat aslinya juga berasal dari hutan tropis.
Dibandingkan dengan aglaonema (sri rejeki), tanaman ini memiliki daya tahan yang lebih baik.
Untuk bisa mendapatkan tanaman janda bolong yang tumbuh subur, beberapa tips di bawah ini bisa dipergunakan.
1) Pilih bibit yang baik
Bibit bebet bobot.
Tanaman yang berasal dari bibit yang baik akan memiliki potensi tumbuh dan berkembang dengan baik pula. Jika memang tanaman itu sudah sakit atau kurang prima sejak awal, biasanya akan berujung pada pertumbuhan yang jelek.
Jadi, saat membeli monstera, jangan hanya terfokus pada harga murah saja. Cobalah dapatkan bibit yang terbaik.
Saat membeli, perhatikan
- adakah ujung daun yang menguning atau mengering? Ujung daun yang kuning dan mengering bisa merupakan tanda sehat atau tidaknya tanaman itu
- perhatikan apakah ada daun yang terbenam dalam media karena monstera dapat dikembangkan dengan stek, ada saja pedagang yang memotong batangnya di bagian bawah untuk ditanam lagi (dan tanaman yang dijual menjadi kurang sehat)
- akan lebih baik kalau sudah ada akar “gantung” yang keluar
2) Masa Adaptasi
Setelah membeli tanaman dari penjual, jangan langsung dipindahkan ke pot. Bagaimanapun tanaman akan berada di lingkungan yang berbeda dari sebelumnya.
Tempatkan tanaman dalam keteduhan sekitar 1-2 minggu agar bisa menyesuaikan dengan lingkungan yang baru.
3) Pot
Perhatikan pot.
Banyak tanaman hias mati hanya karena masalah sederhana, kurangnya lubang di dasar pot.
Bila lubang terlalu sedikit, besar kemungkinan air sisa penyiraman akan menggenang di bagian bawah pot dan tidak terlihat.
Genangan ini akan membuat media tanam terlalu basah dan bahkan berair. Hal ini berbahaya bagi akar tanaman dan bisa membuatnya membusuk.
Meskipun si Janda Bolong lebih tahan banting dibandingkan aglaonema, tetap saja akarnya yang terendam akan membusuk jika terendam dalam air atau media yang basah.
4) Re-potting (pindah pot)
Re-potting atau menanam kembali di pot adalah hal yang umum dilakukan pada tanaman hias.
Nah, kadang tidak menyadari bahwa ceroboh dalam melakukannya bisa membuat tanaman sakit.
Saat memindahkan tanaman, jangan menekan media tanam karena beresiko melukai atau memutus akar. Tepuk bagian pinggir pot secara perlahan sampai media tanam memadat.
Setelah selesai, semprot media (jangan diguyur) sekedar untuk membasahinya saja. Kemudian simpan di tempat teduh selama 1-2 minggu sebagai masa adaptasi dan sekaligus agar tanaman tidak stress.
5) Media tanam
Mengingat habitat aslinya di hutan dan sifatnya yang epifit, monstera tidak butuh media tanam yang rumit.
Hanya saja, seperti tanaman hias pada umumnya, si Janda Bolong akan butuh media tanam yang porus (tidak menyimpan air).
Media tanamnya bisa berupa
- tanah yang dicampur kompos dan sedikit pasir
- tanah, sekam bakar, kompos
- sekam bakar, andam, sekam
Pasir dan sekam bakar untuk memastikan air penyiraman tidak mengendap dan bisa keluar melalui lubang pot secepatnya.
Bila memakai pot, ganti media tanam setiap enam bulan sekali karena biasanya sudah memadat dan tingkat keasaman meninggi.
6) Sinar matahari
Semua tanaman butuh sinar matahari yang cukup untuk bisa hidup. Cahaya matahari dipergunakan untuk memasak unsur hara dan air yang diserap akar di daun.
Begitu juga monstera. Oleh karena itu penempatan potnya harus berada pada posisi dimana ia bisa mendapatkan sinar matahari yang cukup.
Dengan catatan, hindari sinar matahari yang terlalu panas dan terik karena bisa menyebabkan daunnya terbakar.
Pilih lokasi yang merupakan kombinasi keduanya.
7) Penyiraman
Mengingat habitat aslinya di hutan yang lembab, media tanam harus diusahakan agar tetap lembab. Untuk memelihara monstera, sebisa mungkin kondisinya dibuat semirip mungkin tempat asalnya.
Penyiraman bisa dilakukan 2-3 hari sekali. Memang ada yang menyarankan agar disiram 2 kali sehari, tetapi hal itu akan mempercepat memadatnya media tanam dan pada akhirnya akan cenderung membuat air tergenang di dasar pot.
Bisa juga kalau penyiraman dilakukan dengan cara disemprot saja dan bukan diguyur.
8) Pemupukan
Sebenarnya, bila media tanamnya cukup baik, pemupukan tidaklah terlalu diperlukan. Unsur hara yang baik sudah mengandung semua yang diperlukan tanaman untuk tumbuh.
Meskipun demikian, jika Anda merasa perlu memberi pupuk, silakan diberi.
Pilih pupuk yang memiliki kandungan Nitrogen yang tinggi mengingat si Janda Bolong adalah tanaman hias daun dan berwarna hijau. Unsur nitrogen merupakan stimulan untuk menumbuhkan daun.
Tetapi, tetap harus disadari bahwa tanaman punya siklus sendiri untuk mengeluarkan daun. Jadi, Anda tetap harus bersabar dan tidak memberikan pupuk terlalu banyak, terutama pupuk buatan.
Pemberian pupuk yang berlebihan justru akan meningkatkan keasaman media tanam dan bisa berimbas pada tanaman.
9) Gulma/Hama
Tanaman ini termasuk tahan banting, tetapi tidak salahnya Anda membersihkan rumput-rumput atau tanaman liar yang tumbuh di pot. Jangan sampai tanaman tersebut menyerap habis unsur hara dan si monstera tidak kebagian.
Perhatikan juga keberadaan benalu yang menyerap nutrisi dari monstera.
Ulat atau belalang juga bisa menjadi musuh utama karena membuat daun monstera bolong-bolong atau bahkan habis dimakan mereka.
10) Sediakan tempat merambat
Yang sering dilupakan saat merawat tanaman Janda Bolong adalah sifatnya yang epifit dan merambat.
Tanaman ini butuh tempat untuk merambat, jadi sediakan di potnya, apalagi kalau sudah lumayan besar. Hal itu akan membantunya tetap tumbuh dengan baik.
Bisa juga dibuatkan pot gantung agar tanaman tumbuh menjuntai.
11) Perkembangbiakan
Tanaman si Janda Bolong bisa dikembangbiakan melalui stek batang. Caranya tidak susah.
Jika Anda sudah punya tanaman dewasa, berbatang panjang, dan sudah mengeluarkan akar gantung, potong di bagian dimana sudah terdapat akar gantung.
Benamkan akarnya ke dalam media, kemudian simpan di tempat teduh selama kurang lebih satu bulan sebagai masa adaptasi. Basahi media secara rutin dan biasanya setelah itu tanaman baru sudah siap dipindahkan.
Tanaman lama tidak akan bermasalah dan akan tetap mengeluarkan tunas daun baru.
—–
Terlihat rumit, tetapi sebenarnya tidak. Memelihara dan merawat si Janda Bolong bukanlah sesuatu yang sulit. Dengan catatan, harus sabar.
Memelihara tanaman hias jenis apapun butuh kesabaran karena bagaimanapun ia adalah makhluk hidup.
Ketidaksabaran kerap juga menjadi penyebab rusaknya tanaman, seperti pemberian pupuk yang berlebihan hanya karena ingin tanaman cepat tumbuh dan besar.
Jadi, begitulah kira-kira cara merawat tanaman Janda Bolong alias monstera.
Semoga bermanfaat.