Tamaraw adalah nama satu spesies kerbau mini yang berada di pulai Mindoro Filipina. Kerbau ini menjadi spesial karena ukurannya yang berbeda dari kerbau biasa.
Tingginya hanya mencapai satu meter saja yang lebih kecil dibandingkan kerbau pada umumnya yang mencapai 1,3-1,6 meter.
Panjang badannya lebih pendek sekitar 50-100 centimeter dibandingkan saudaranya pada umumnya.
Hewan bernama latin Bubalus mindorensis ini mendapatkan perhatian utama bahkan dari rakyat Filipina dan dunia. Kerbau mini ini hanya tersisa dalam jumlah sedikit.
Menurut beberapa hasil penelitian, jumlahnya sekarang hanya berkisar antara 30-500 ekor saja dan merupakan salah satu spesies yang terancam kepunahan.
Oleh karena itulah IUCN, badan dunia untuk hewan-hewan yang terancam punah menempatkannya dalam daftar binatang yang dilindungi.
Jumlahnya sekarang hanyalah 1/20 dari habitatnya di awal tahun 1900 dimana saat itu masih terdapat sekitar 10 ribu ekor. Kehadirannya pun masih ditemukan di berbagai pulau lain di negara kepulauan di Utara pulau Sulawesi ini.
Semakin berkurangnya habitat kerbau mini yang memiliki tanduk berbentuk V ini disebabkan karena kehadiran manusia yang semakin merusak ekosistem dimana hewan ini hidup. Perburuan liar pun mempercepat berkurangnya habitat mamalia ini.
Salah satu hal yang juga menghambat pertumbuhan habitatnya adalah karena seekor tamaraw betina hanya melahirkan satu anak setiap setelah 300 hari hamil.
Berbagai gerakan baik dari dalam Filipina dan berbagai organisasi internasional tentang perlindungan alam hingga kini terus dilakukan untuk meningkatkan populasinya.
Baca Juga : [TERUNGKAP] Fungsi Belang Hitam Putih Pada Zebra