Bukan sebuah teknologi baru dan sejak berabad yang lalu sudah dipergunakan di berbagai negara. Meskipun demikian, kehadirannya di Indonesia membuat semakin tumbuh rasa optimis bahwa suatu waktu Nusantara akan menjadi lebih baik, bila keberadaannya dipertahankan dan bahkan ditambah.
Sejak awal tahun 2019, beberapa pemerintah daerah di Indonesia sudah memasang Kran Air Siap Minum di beberapa fasilitas publik, seperti Taman Kota. Kota-kota yang sudah diketahui memasangnya adalah Jakarta, Semarang, dan terakhir Bogor yang memasangnya di Lapangan Sempur.
KASM bukanlah teknologi canggih dan sebenarnya hanya berupa keran penyalur air biasa saja. Bedanya terletak pada air yang keluar. Airnya bisa langsung diminum. Tidak beda dengan air mineral yang banyak dijual di pasaran.
Lokasinya yang diletakkan di kawasan publik menyebabkan semua orang bisa mengaksesnya.
Tujuan utamanya, tentu untuk menghilangkan haus dahaga dari mereka yang kebetulan berada di dekat lokasi saat haus menyerang.
Tetapi, sebenarnya ada satu manfaat lagi yang tidak terlihat, atau setidaknya belum terasakan, yaitu sebagai salah satu sarana untuk mendukung program anti plastik sekali pakai.
Plastik sekali pakai sudah menjadi musuh bersama mengingat sifatnya yang tidak ramah lingkungan karena butuh puluhan bahkan ratusan tahun untuk terurai secara alami. Hasil pencemarannya pun berupa zat dan partikel berbahaya bagi lingkungan.
Kehadiran Kran Air Siap Minum ini bisa menjadi pendorong masyarakat untuk sedikit demi sedikit beralih dari kebiasaan sebelumnya.
Bukan rahasia lagi, mayoritas orang Indonesia sangat gemar membeli air minum dalam kemasan, yang kebanyakan dikemas dalam gelas atau botol plastik sekali pakai.
Jutaan gelas dan botol plastik setiap tahunnya dibuang setelah isinya dipakai menghilangkan rasa haus. Dan, hal itu jelas menjadi masalah yang sangat besar bagi generasi Indonesia mendatang karena jutaan sampah plastik akan mencemari bumi.
Dengan adanya KASM, warga yang merasa haus, tidak perlu membeli minuman dalam kemasan plastik. Mereka cukup meminum air langsung dari kerannya. Kalaupun butuh lebih, mereka bisa membawa tumbler atau botol air minum isi ulang sendiri dari rumah.
Lagipula, ada daya tarik tersendiri, yaitu airnya cuma-cuma alias gratis.
Memang, masih akan lama perubahan kebiasaan itu akan terwujud dan pasti butuh jumlah kran air siap minum lebih banyak lagi, tetapi setidaknya, sudah ada titik terang dan tindakan yang dilakukan pemerintah Indonesia untuk merubah salah satu kebiasaan yang menjadi sumber sampah plastik.
Bila semua bisa terwujud, pada akhirnya, Indonesia bisa suatu waktu sama dengan banyak negara maju lainnya memiliki masyarakat yang lebih ramah lingkungan.