Sejak beberapa tahun terakhir, banyak pemerintah kota di Indonesia yang rajin melakukan penataan ulang terhadap berbagai fasilitas umum yang ada. Salah satu yang paling banyak mendapat perhatian adalah tentang trotoar yang diperlebar dari sebelumnya.
Pelebaran jalur pedestrian ini bukan hanya terjadi di Jakarta saja, beberapa kota lain seperti Bogor, Semarang, dan banyak lagi kota lainnya di Indonesia melakukan hal yang sama.
Seperti biasa, tindakan seperti ini mengundang pro dan kontra. Banyak pengendara merasa diperlakukan tidak adil karena pelebaran trotoar yang dilakukan “memakan” jalan yang biasa mereka pergunakan. Mereka mempertanyakan alasan dari trotoar diperlebar padahal mereka merasa butuh jalanan yang dilebarkan untuk mengurangi kemacetan
Pandangan itu, juga dikemukakan seorang teman yang kebetulan berjalan bersama setelah turun dari Commuter Line di Gondangdia pagi ini. Ia mempertanyakan kebijakan Pemda DKi Jakarta yang membuat lebih lebar trotoar di wilayah Cikini yang terkenal macetnya. Ia mengatakan seharusnya jalanlah yang dibuat lebih lebar untuk mengurangi kemacetan di area tersebut.
Lalu, kira-kira apa alasan banyak pemerintah kota menata ulang jalur pedestrian ini dan membuatnya menjadi lebih lebar dari sebelumnya?

Ada banyak alasan mengapa tindakan ini dilakukan, beberapa di antaranya ;
1) Menambah Estetika Sebuah Kota :
Kota itu bukan hanya harus fungsional, tetapi juga harus memiliki nilai estetika yagng membuat warganya merasa nyaman tinggal di kota itu..
Trotoar selain memiliki fungsi sebagai tempat pejalan kaki, juga bisa diberikan tambahan berupa ornamen-ornamen, seperti pot tanaman, lampu, dan banyak hal lain yang bisa menambah keasrian dan kecantikan sebuah kota.
2) Menambah Taman Kota
Kota harus memiliki banyak taman kota yang bisa diakses warganya untuk berbagai kegiatan, seperti berinteraksi dengan warga lainnya atau sekedar beristirahat. Padahal, di kota-kota, lahan sudah terlalu sempit untuk dibuat taman.
Meski trotoar biasanya terbuat dari beton atau paving block, tetapi keberadaan kursi, pot bunga, dan berbagai ornamen penghias lainnya membuatnya bisa menjalankan sebagian fungsi dari taman kota.

3) Menambah Tempat Ber-Olahraga
Lah?
Kenyataannya, di banyak kota yang trotoarnya telah diperlebar, jumlah mereka yang memanfaatkannya untuk jogging atau sekedar berjalan-jalan bertambah.
Jadi, bisa dikata terdapat penambahan sarana berolahraga dalam bentuk trotoar yang diperlebar.

4) Menambah Perlindungan Pejalan Kaki
Trotoar yang sempit di masa lalu kerap membahayakan pejalan kaki karena terkadang saat berjalan terlalu ke tepi mereka bisa tersambar kendaraan yang lewat. Jangan tanyakan kalau pemotor sudah menyerobot dan hasilnya sering para pejalan kaki berada dalam bahaya.
Dengan diperlebar, maka hal itu dihilangkan. Pejalan kaki tidak perlu harus berjalan sampai ke bagian yang bersinggungan dengan jalan raya.
Resiko terserempet kendaraan berkurang jauh.
5) Memberi Kenyamanan Bagi Pejalan Kaki
Selama ini, pejalan kaki bisa dianggap sebagai kasta terendah dalam masyarakat pengguna jalan. Sudah tempatnya sempit, masih sering dirampas oleh pedagang kaki lima dan pemotor juga.
Dengan membuat sebuah trotoar yang lebih lebar dari sebelumnya, sama halnya dengan mengembalikan hak pejalan kaki untuk bisa berjalan dengan aman dan nyaman tanpa harus terancam jiwanya.
Harap diingat juga, bahwa warga sebuah kota tidak melulu orang yang punya kendaraan saja.
6) Mengundang Orang Untuk Lebih Banyak Berjalan Kaki
Dengan nyamannya fasilitas pejalan kaki, ada harapan juga bahwa warga kota tersebut mau setidaknya sesekali meninggalkan kendaraan di rumah dan menikmati berjalan kaki atau bersepeda. Fasilitasnya sudah disediakan.
Dengan begitu, setidaknya polusi yang disebabkan oleh kendaraan bisa sedikit berkurang.
Apalagi, beberapa kendaraan alternatif, seperti e-scooter ala Grabwheels sudah hadir dan trotoar yang diperlebar bisa menjadi jalur bagi kendaraan yang lebih ramah lingkungan seperti ini.

7) Memaksa Warga Untuk Menggunakan Kendaraan Umum
Yang ini adalah opini dan berdasarkan pengamatan saja.
Lahan yang dipakai untuk melebarkan trotoar adalah jalan raya, yang dipergunakan untuk kendaraan bermotor. Hasilnya jalur pedestrian bertambah, jalur kendaraan bermotor menyempit.
Hasilnya, kemacetan yang semakin parah.
Mungkin, dengan begitu akan membuat para pengguna kendaraan pribadi menjadi jera dan kapok akibat kemacetan yang parah sampai akhirnya mau beralih menggunakan kendaraan umum.
Ini bisa jadi merupakan efek tidak disengaja, tetapi bisa merupakan alasan juga.
Jadi, wajar saja kan kalau trotoar diperlebar?