Semua orang ingin hidup atau berada di sebuah lingkungan yang bersih dan nyaman. Hampir tidak ada orang yang mau tinggal di sebuah lingkungan yang kotor dan tidak terjaga, jika situasi dan kondisi tidak memaksa. Iya kan?
Masalahnya, lingkungan adalah sebuah benda yang terbentuk dari banyak elemen. Ia tidak bisa membersihkan dirinya sendiri dan memerlukan bantuan dari manusia, penghuninya untuk menjaga kebersihan lingkungan, kalau mereka mau tempat tinggalnya bersih, nyaman, dan damai.
Sayangnya, di Indonesia, kesadaran dalam hal yang satu ini masih sangat rendah. Hal itu salah satunya disebabkan, selain tentunya oleh kesadaran yang masih rendah, juga tingkat pengetahuan tentang hal-hal terkait lingkungan yang juga kurang baik.
Banyak orang tidak mengerti bagaimana menjaga kebersihan lingkungan juga merupakan tugas mereka dan bukan hanya para petugas kebersihan saja. Sesuatu yang sangat disayangkan dan harus terus diperbaiki. Juga, tidak sedikit yang kurang paham bagaimana seharusnya cara menjaga kebersihan di suatu wilayah atau lingkungan.
Padahal, banyak sekali hal sederhana yang menunjukkan kepedulian kita terhadap lingkungan dimana kita berada. Tidak perlu berpikir terlalu teoretis dan membaca ribuan buku untuk mengetahui hal-hal yang menunjukkan keikutsertaan dalam menjaga kebersihan lingkungan.
Pahami Apa Itu Lingkungan
Yang harus dipahami pertama kali adalah apa itu “lingkungan”. Hal ini untuk menghindari kesalahpahaman bahwa sebuah lingkungan hanyalah wilayah dimana rumah / tempat tinggal saja.
Seharusnya tidak demikian.
Lingkungan sendiri tidak merujuk secara spesifik, tetapi merupakan sebuah wilayah dimana seorang manusia, kita berada.Sifatnya dinamis dan tidak statis.
Misalkan, ketika kita berada di rumah, maka “lingkungan” itu mencakup wilayah RT/RW/Kelurahan, dan sebagainya. Ketika berada di dalam sebuah bis, maka “lingkungan” itu juga merujuk pada situasi dan kondisi di dalam angkutan umum itu. Saat berwisata, maka lokasi wisata tersebut adalah lingkungan.
Kata ini juga mencakup bukan hanya benda mati, tetapi juga berbagai makhluk hidup, seperti manusia, hewan, dan lainnya. Segala sesuatu yang berada di sekeliling kita bisa disebut sebagai bagian dari lingkungan.
Pemahaman yang benar tentang lingkungan ini akan bisa menghindarkan dari kesalahan umum, seperti “Ini kan bukan lingkungan saya, jadi mengapa harus dijaga? Biar orang lain saja yang mengurus toh saya juga akan pulang ke rumah?“
Contoh tindakan dari pemahaman tentang lingkungan yang salah banyak ditemukan di dalam masyarakat. Banyak yang malu membuang sampah sembarangan di kompleks rumah mereka, tetapi tidak ragu membuka jendela dan melempar tisu bekas atau gelas plastik ke jalanan.
Menjaga kebersihan lingkungan tidaklah terikat pada tempat dimana kita tinggal, tetapi dimanapun kita berada, maka kewajiban untuk turut menjaga dan merawatnya, secara otomatis juga berada di pundak kita.
Menjaga kebersihan lingkungan oleh karena itu juga sifatnya terus menerus, kontinyu dan wajib dilakukan dimanapun kita berada. Tidak ada alasan kita diperkenankan mengotori tempat lain karena secara otomatis merusak lingkungan kita sendiri.
Cara Sederhana Menjaga Kebersihan Lingkungan
Tidak sulit kok. Pelajaran dasar terkait urusan menjaga kebersihan lingkungan sudah diajarkan, sejak Taman Kanak-Kanak, SD, SMP, SMA, hingga tingkat universitas. Belum ditambahkan dengan berbagai sosialisasi dari pemerintah via televisi, radio, atau internet.
Jadi, sebenarnya alasan kurang pengetahuan adalah sesuatu yang kurang tepat mengingat hal yang seperti ini sudah dipelajari sejak kecil hingga dewasa.
Yang ada adalah biasanya karena “kurang terbiasa” dan tidak dianggap penting maka banyak yang tidak mengetahui caranya.
Beberapa cara sederhana terkait menjaga kebersihan lingkungan bisa dilihat di bawah ini. Pastinya bukan sesuatu yang aneh dan baru karena tidak akan banyak berbeda dibandingkan apa yang diajarkan di Taman Kanak-Kanan sambil bernyanyi. Mungkin, kita hanya lupa dan tidak ingat saja.
1) Cara Menjaga Kebersihan Lingkungan Rumah
Yang pertama adalah kebersihan lingkungan rumah. Segala sesuatu yang menyangkut tempat dimana kita makan, tidur, dan menghabiskan sebagian besar dari waktu kita haruslah menjadi hal yang paling utama.
Dalam hal ini, “lingkungan rumah” bukan berarti sekedar rumah kita saja. Sebuah rumah biasanya merupakan bagian dari sebuah kompleks dan wilayah bersama dengan rumah-rumah lain.
- Sediakan tempat sampah di rumah : hadirkan kebiasaan membuang sampah di tempatnya pada lingkungan masyarakat terkecil. Lagipula, hal itu akan membuat sampah tidak berserakan dan membuat rumah kotor
- Biasakan memilah sampah : memisahkan antara sampah organik dan non-organik, yang bisa didaur ulang atau tidak akan sangat membantu para petugas kebersihan mengangkut ke pembuangan sampah. Sampah organik bisa dibuat dan dipergunakan sebagai pupuk tanaman
- Masukkan sampah ke dalam wadah sebelum dibuang : pergunakan kantung plastik atau kantung kertas saat hendak membuang sampah rumah tangga. Dengan begitu sampah tidak akan berceceran ketika diangkut
- Kurangi penggunaan bahan plastik sekali pakai : air mineral dalam gelas plastik memang praktis untuk disuguhkan. Tidak perlu repot memasak air dan hanya perlu mengeluarkan dari dus dan langsung bisa disuguhkan. Sayangnya, yang seperti ini menambah jumlah sampah yang harus diurus dan plastik sangat berbahaya bagi lingkungan
- Re-use, pergunakan ulang : botol plastik bisa menjadi pot untuk taman vertikal, baju bekas bisa dipakai untuk mengelap, kardus dan karung bekas bisa dimanfaatkan untuk menyimpan barang. Pergunakan segala sesuatu yang ada sampai benar-benar rusak dan tidak bisa dipakai lagi. Terapkan prinsip lebih baik memperbaiki daripada membeli baru
- Jangan buang minyak jelantah ke saluran air : minyak yang sudah dipakai mengandung banyak bahan berbahaya dan kalau dibuang langsung ke saluran air akan mencemarinya. Masukkan ke dalam botol plastik atau apapun dan buang di tempat sampah. Akan lebih baik lagi kalau kemudian minyak bekas pakai itu bisa diserahkan pada unit pengolahannya untuk dijadikan biosolar
- Bersihkan selokan secara rutin : 2 minggu atau satu bulan sekali lakukan pembersihan saluran air di depan rumah. Biasanya pasti ada daun atau sampah-sampah yang terbawa aliran airnya. Penyumbatan got sering terjadi karena benda-benda seperti itu dan pembersihan secara rutin bisa memastikan air mengalir dengan baik dan tidak menggenang
- Masak secukupnya : jika keluarga yang tinggal di rumah hanya 3, masaklah untuk 3 orang saja. Jangan buat makanan untuk 6 orang karena sisanya akan terbuang dan menjadi sampah
- Pangkas pepohonan : menyenangkan memang memiliki pohon peneduh di depan rumah, tetapi jangan lupakan juga sampah yang dihasilkannya. Daun-daun yang berguguran tidak beda dengan sampah lainnya akan mengotori lingkungan. Belum lagi kalau membusuh akan menghasilkan metana yang berbahaya bagi atmosfer. Secara rutin memangkas pepohonan perlu dilakukan saat sudah terlalu rimbun untuk mengurangi produksi sampah
- Ikut kerja bakti : jangan cari alasan kalau diajak pak RT untuk ikut kerja bakti bersama dengan warga yang lain. Yang satu ini sangat penting dalam usaha menjaga kebersihan lingkungan rumah. Banyak hal yang bisa dilakukan secara bersama-sama dalam usaha membuat lingkungan yang bersih dan nyaman. Lagipula, manfaat kerja bakti banyak.
- Buat bank sampah : kalau memang punya tenaga dan kemauan, buat bank sampah agar semua warga tertarik untuk mengumpulkan sampah. Banyak barang tidak terpakai yang bisa didaur ulang atau dijual untuk menghasilkan uang. Belum lagi sampah organik bisa dijual sebagai pupuk juga
- Kuras tempat penyimpanan air secara rutin : bak mandi, gentong berisi air bisa menjadi sarang nyamuk kalau tidak diurus. Kuras dan bersihkan secara rutin agar tidak ada jentik yang bisa bersarang disana dan pada akhirnya menjadi nyamuk yang merepotkan
- Sapu dan pel rumah setiap hari : debu tak diundang akan selalu hadir dan bisa membuat kotor rumah kalau tidak rajin disapu dan dipel
- Jangan membuang sampah ke saluran air : sungai atau selokan adalah saluran air yang harus tetap dijaga agar bebas dari sampah. Kotornya sungai bisa berakibat banyak kepada manusia pada akhirnya dalam bentuk banjir, sumber bau busuk, dan sumber penyakit. Jangan pernah terpikir untuk membuang sampah dalam bentuk apapun ke dalam saluran air seperti ini
- Sumbangkan barang bekas yang masih bisa dipakai : daripada menumpuk di sudut rumah dan tertumpuk debu, barang yang sudah tidak kita pakai tetapi masih memiliki nilai guna bagi orang lain, lebih baik disumbangkan kepada yang memerlukan. Jangan biarkan menumpuk dan teronggok tak terpakai di rumah. Bisa menjadi sumber penyakit
- Buang oli bekas kendaraan dalam wadah tertutup : memang sebaiknya kendaraan diservis di bengkel saja dan bukan di rumah. Bukan hanya karena disana ada ahlinya, tetapi limbah oli bekas sangat berbahaya bagi lingkungan, terutama tanah dan air kalau tidak ditangani dengan baik. Sebuah bengkel resmi akan memiliki hubugan dengan penampung khusus oli bekas atau setidaknya tahu dimana harus membuangnya. Sesuatu yang terkadang kita tidak tahu. Kalaupun terpaksa harus membuangnya sendiri, pastikan oli bekas itu berada dalam wadah tertutup dan tidka bocor kemudian buang ke tempat sampah. Jangan buang ke saluran air.
- Ajak semua anggota keluarga : satu orang saja yang sadar tentang menjaga kebersihan lingkungan sudah merupakan sebuah pertanda baik. Tetapi, akan lebih menyenangkan kalau seluruh anggota keluarga dan warga sekitar juga punya pemikiran yang sama. Tidak enak rasanya yang satu sibuk bersih-bersih dan membuang sampah, sementara yang lain tetap saja seenaknya melemparkan sampah kemana saja. Prinsip semakin banyak semakin baik berlaku dalam hal ini
2) Cara Menjaga Kebersihan Lingkungan Dalam Perjalanan (Transportasi Pribadi dan Umum)
Setiap orang, paling tidak kebanyakan, akan selalu “bepergian” atau pergi ke tempat di luar lingkungannya. Baik sekedar untuk berbelanja ke pasar, membayar listrik dan air, atau menengok saudara yang sakit.
Dalam hal ini, tidak berarti kewajiban untuk ikut menjaga kebersihan lingkungan terlepas karena kita meninggalkan wilayah dimana kita tinggal. Tidak sama sekali. Kewajiban itu tetap ada.
Hanya lingkungannya saja yang berubah, dari lingkungan rumah, menjadi lingkungan bus, kendaraan umum, jalan raya, dan ruang publik lainnya.
Caranya tidak susah kok. Terutama dengan semakin banyaknya sosialisasi yang dilakukan baik oleh pemerintah maupun para operator/pengelola, contohnya seperti :
- Jangan membuang sampah sembarangan : banyak angkutan umum yang sudah diperlengkapi dengan tempat sampah, kalaupun tidak ada, simpan sampah yang dihasilkan dalam perjalanan ke dalam tas sendiri untuk dibuang di tempat sampah terdekat setelah tiba
- Patuhi aturan dilarang makan dan minum : banyak transportasi umum yang melarang makan dan minum selama dalam perjalanan. Contohnya, Commuter Line atau KRL Jabodetabek yang sudah memasang tanda larangan makan dan minum dalam kereta. Patuhi.
- Sediakan tempat sampah dalam kendaraan : salah satu alasan mengapa banyak penumpang kendaraan seenaknya membuang sampah ke jalanan adalah karena ketiadaan tempat sampah di dalam kendaraannya. Pastikan tersedia sebuah tempat sampah dalam kendaraan . Kalau ternyata tetap tidak ada, masukkan sampah ke dalam tas dan buang begitu tiba di tujuan
- Bawa bekal/tempat minum sendiri : tindakan ini akan mengurangi jumlah sampah karena berarti tidak perlu membuang kantung plastik , botol plastik, atau kemasan lainnya
- Bawa tas belanja : bisa dipergunakan untuk membawa barang belanjaan atau bisa menjadi tempat menyimpan sampah sampai di tujuan. Dengan begitu juga kita tidak perlu menerima kantung plastik dari penjual
- Manfaatkan tas : ransel atau tas Anda bisa berfungsi sebagai wadah sementara untuk menyimpan tisu bekas, atau sampah apapun. Jangan menjadi lebih sayang tas Anda dibandingkan melanggar peraturan kebersihan yang ada
- Makan dan minum sebelum naik kendaraan : perut kenyang berarti tidak perlu makan atau minum selama perjalanan. Hasilnya, kita tidak perlu membeli “sesuatu” untuk dikonsumsi dalam perjalanan. Artinya, tidak perlu ada sampah yang dihasilkan dan perlu dibuang
3) Cara Menjaga Kebersihan Lingkungan Sekolah
Sekolah bersih, belajar pun menjadi nyaman. Iya kan?
Cuma, untuk memastikan bahwa kebersihan lingkungan sekolah terjaga, butuh kerjasama dari pihak sekolah, guru, siswa didik, dan orangtua juga. Tidak bisa hanya satu pihak saja.
Ada banyak cara untuk menjaga kebersihan lingkungan di tempat pendidikan, seperti
- Membuat jadwal piket kelas : terlihat kecil, tetapi kalau setiap siswa yang piket melakukan yang seharusnya, lingkungan kelas akan bersih dan nyaman untuk belajar
- Menyediakan tempat sampah di dalam kelas : jadi tidak siswa tidak perlu pergi jauh kalau hendak membuang sampah
- Bekerja sama dengan pedagang di sekitar sekolah : kemasan dari barang yang mereka jual kerap merupakan sumber dari sampah yang ada di sekolah. Hal ini bisa terjadi mengingat anak-anak suka jajan pada saat jam istirahat. Meminta para pedagang memakai kemasan yang paling minim menjadi sampah akan sangat membantu, seperti mengganti penggunaan plastik dan styrofoam dengan pembungkus lain
- Menyediakan kantin atau meminta siswa membawa bekal : dengan begitu maka mereka tidak perlu membeli makanan atau jajan yang membawa sampah masuk ke dalam ruangan. Di beberapa negara maju, bahkan bekal yang dibawa seorang siswa tidak boleh yang memakai kemasan plastik atau yang menjadi sampah
- Mengadakan kerja bakti dan lomba kebersihan sekolah : pasti akan memberi dorongan kepada para siswa untuk menjaga kebersihan di kelas masing-masing
- Menegakkan disiplin terkait kebersihan : memang tidak menyenangkan menghukum orang lain, tetapi demi tegaknya kepatuhan terhadap aturan, terkadang hal ini perlu dilakukan. Berikan hukuman yang mendidik kepada siswa yang tidak mematuhi peraturan sekolah terkait kebersihan dan membuang sampah untuk memberikan efek jera
- Pasang slogan-slogan untuk mengingatkan tentang kebersihan di berbagai sudut
4) Cara Menjaga Kebersihan Lingkungan Kantor / Tempat Kerja
Penting ? Ya sangat penting. Tidak akan pernah nyaman bekerja dalam ruangan tertutup yang kotor dan berdebu. Belum lagi kalau sampah, meski berupa sampah kertas atau peralatan kantor menumpuk di berbagai sudut.
Sulit untuk berkonsentrasi dan juga tidak baik bagi kesehatan.
Untuk menghindari situasi yang seperti ini terjadi, bisa dilakukan cara-cara berikut :
- Jual/buang peralatan bekas : printer rusak, komputer rusak, jangan disimpan dan ditumpuk di sudut ruangan atau dalam lemari. Tidak berguna dan hanya mengumpulkan debu saja. Lebih baik dibuang atau dijual supaya tempatnya bisa dipakai lagi untuk menyimpan benda lain
- Lakukan pembersihan alat pendingin ruangan secara rutin : AC memang sepertinya sudah menjadi kebutuhan, tetapi karena sifatnya statis, benda ini juga bisa menjadi sarang debu. Minta bagian yang bertanggungjawab untuk membersihkannya secara rutin, misalkan 3 bulan sekali
- Kurangi pemakaian kertas : bukan hanya karena lebih ramah lingkungan, tetapi terlalu banyak tumpukan kertas akan menimbulkan tumpukan debu pula. Belum ditambah tempat yang terpakai. Lebih baik menyimpan dalam bentuk digital karena tidak akan menjadi sarang debu
- Bersihkan meja kerja Anda secara rutin dan : bukan hanya menghadirkan suasana segar dan lebih leluasa dalam bekerja, tetapi lebih enak melihat meja kerja yang rapi daripada yang berantakan. Kesannya lebih terorganisir
- Sediakan tempat sampah di setiap meja kerja dan lapisi dengan plastik : dengan begitu sampah akan mudah dibuang dan ketika petugas kebersihan datang, ia hanya perlu mengangkat plastiknya, mengikatnya dan membawa ke tempat pembuangan sampah. Sampah tidak akan berceceran dan ceceran sampah tidak akan melekat pada tempat sampahnya. Memang belum ideal karena masih memakai kantung plastik, tetapi hal itu lebih baik daripada sampah berceceran
- Lakukan kerja bakti secara rutin untuk menata dan membersihkan ruangan kantor atau menata file
- Pergunakan penyedot debu , selain, untuk memunguti debu yang bertebaran, sekaligus untuk memunguti paper klip, staples yang tidak sengaja tercecer
- Buang sampah pada tempatnya tetap menjadi keharusan, meski di dalam kantor sekalipun. Apalagi sudah disediakan tempat sampah di masing-masing meja kerja
Nah, kira-kira itu sedikit cara untuk menjaga kebersihan lingkungan di berbagai tempat . Masih sangat sedikit sekali jumlahnya dibandingkan dengan situasi dan jenis lingkungan yang ada.
Mungkin Anda bisa menambahkannya sendiri sesuai dengan kondisi lingkungan dimana Anda berada. Yang pasti, kewajiban untuk menjaga kebersihan lingkungan itu akan selalu ada dimanapun Anda berada. Kalau Anda paham yang satu ini, pasti Anda akan bisa menemukan cara sendiri memastikan hal itu terwujud,