Hidrogen adalah salah satu jenis gas yang banyak terdapat di bumi. Coba saja lihat salah satunya pada air yang diminum manusia. Struktur kimia dalam air adalah H2O, dimana H menunjukkan unsur hidrogen.
Melimpahnya ketersediaan unsur ini membuat banyak pihak tertarik untuk mengembangkannya menjadi salah satu bahan bakar alternatif pengganti minyak bumi yang akan segera habis dalam beberapa puluh tahun ke depan.
Salah satu pihak yang tertarik untuk memanfaatkan hidrogen sebagai bahan bakar adalah para produsen mobil. Bisa dimaklum karena kendaraan roda empat ini merupakan salah satu pelahap bahan bakar terbanyak di dunia.
(Baca Juga : Porsche Hentikan Produksi Mobil Diesel)
Oleh karena itu, beberapa produsen mobil terkemuka di dunia berusaha mengembangkan mobil ramah lingkungan yang akan digerakkan bukan oleh bensin atau solar, tetapi oleh energi alternatif. Dan, beberapa di antara mereka memilih mengembangkan mobil hidrogen.
Salah satu produsen mobil terkemuka dunia, Toyota, sejak tahun 1992 telah melakukan berbagai penelitian dan pengembangan mobil yang digerakkan oleh sel bahan bakar yang terbuat dari hidrogen. Pengembangan ini melahirkan sebuah mobil yang sudah dipasarkan secara komersial sejak 2015 yang lalu.
Toyota “MIRAI” namanya.
Nama Mirai sendiri diambil dari kata bahasa Jepang yang bermakna “Masa Depan”. Sesuai dengan tujuan dari awal penelitiannya yaitu memanfaatkan sumber energi pengganti.
Mobil ini tidak mengeluarkan gas buang yang membahayakan ozone dan atmosfir bumi. Oleh karena itu termasuk dalam jenis mobil yang eco-friendly atau ramah lingkungan.
Sejak peluncurannya di tahun 2014, sampai saat ini lebih dari 5.200 buah mobil terjual di tiga negara, Amerika Serikat, Jepang, dan Eropa.
Meskipun demikian, jenis mobil ini masih menimbulkan pro dan kontra. Banyak pihak menilai bahwa penggunaan hidrogen sebagai bahan bakar juga sangat membahayakan lingkungan. Hal itu disebabkan karena hidrogen tidak tersedia dalam bentuk bebas di atmosfir bumi.
(Baca juga : Mencari Sumber Energi Alternatif Untuk Menjaga Kelangsungan Umat Manusia )
Untuk mendapatkan hidrogen, produsen harus memisahkannya dari unsur-unsur lain, seperti air. Dan, untuk melakukan pemisahan ini, ternyata biaya, ongkos produksi, dan energi yang dibutuhkan sangat besar dan juga menghasilkan polusi udara. Jadi, walau mobilnya sendiri ramah lingkungan, tetapi proses untuk menghasilkannya tidak.
Serba salah memang .