Beberapa tahun belakangan, pemerintah Indonesia bekerja sama dengan berbagai instansi dan perusahaan sedang giat-giatnya melakukan reboisasi terhadap hutan bakau (mangrove) yang ada di berbagai kawasan. Ratusan ribu bibit pohon bakau ditanamkan kembali pada kawasan pantai yang terlihat gundul.
Mengapa sih pemerintah begitu serius melakukan penanaman kembali dan banyak perusahaan mau mengeluarkan dana CSR (Corporate Social Responsibility) untuk itu ? Memang apa manfaat hutan bakau (mangrove) sampai harus diperhatikan seperti itu?
Wajar saja kalau banyak yang tidak mengerti mengapa hal itu dilakukan. Bagi banyak orang, hutan jenis yang satu ini hanya dipandang sebagai perusak pemandangan pantai saja tanpa adanya fungsi.
Padahal, faktanya tidak demikian. Hutan mangrove memegang peranan penting bagi kehidupan manusia.
Apa itu Hutan Mangrove
Istilah hutan mangrove merujuk pada kawasan berisi rimbunan pepohonan berada di wilayah pertemuan antara hilir sungai dengan laut . Kawasan tersebut biasanya merupakan hamparan lumpur yang terbawa oleh aliran sungai. Wilayah tempat hutan bakau berada merupakan kawasan air payau (percampuran air sungai yang tawar dan air laut yang asin).
Wilayah ini akan terendam di saat air pasang. Ketinggian permukaan air akan mengikuti pasang surutnya air laut.
Hutan jenis ini terbentuk dari pepohonan yang dapat hidup dan tahan terhadap air laut yang asin dari keluarga Rhizophoraceae, genus Rhizophora. Paling tidak ada sekitar 54 species tanaman yang dikenal sebagai mangrove atau bakau dalam bahasa Indonesia.
Jadi, hutan bakau atau hutan mangrove bukanlah merujuk hanya pada satu spesies saja karena bisa jadi dalam wilayah yang sama terdapat beberapa spesies mangrove yang tumbuh.
Manfaat Hutan Bakau atau Hutan Mangrove
Pada dasarnya hutan bakau memiliki fungsi dan manfaat yang secara garis besar sama seperti hutan di daratan. Perannya sangat penting bagi kehidupan pesisir/pantai, baik untuk manusia atau hewan. Kehadirannya juga memastikan perlindungan bagi kehidupan manusia di daratan.
Beberapa dari manfaat hutan bakau bisa dilihat di bawah ini.
1) Benteng pencegah abrasi air laut
Yang namanya erosi atau penggerusan tanah terjadi dimana-mana. Pelakunya adalah air yang mengikis lapisan tanah dan membawanya pergi.
Di daratan, pelaku utamanya adalah air hujan dan berbagai sumber air lainnya. Di kawasan pantai, penyebab erosinya adalah air laut. Ketika laut pasang, air akan masuk ke daratan dan saat surut mereka akan membawa pasir atau tanah dari wilayah yang tersentuh olehnya.
Abrasi.
Hal yang seperti ini tidak terjadi di wilayah hutan mangrove.
Pohon bakau memiliki akar kokoh yang mencengkeram tanah/lumpur di kawasan yang selalu tergenang air. Akarnya menyerupai jari-jari raksasa yang saling menjalin membentuk jaringan yang rapat.
Efeknya ketika ombak menghantam, air tidak langsung dengan deras menghantam daratan dan menggerus tanah. Ombak akan tertahan dan terpecah ketika bertemu dengan rapatnya kawasan hutan mangrove. Akhirnya air hanya akan tergenang di kawasan tersebut saja. Daratan terhindar dari abrasi.
2) Mencegah Intrusi air laut
Air laut yang tertahan dan kemudian menggenang pada akhirnya juga tidak akan bisa masuk daratan dan bercampur dengan air tawar di daratan. Mereka akan tetap terpisah.
Oleh karena itu, di banyak kawasan pesisir pantai dimana hutan bakau sudah gundul, biasanya air sumur di kawasan tersebut akan terasa asin. Hal itu disebabkan karena air laut memasuki daratan dan bercampur dengan sumber air tanah.
3) Tempat tinggal beragam spesies hewan
Banyak nelayan mengeluh karena ikan yang berkurang di kawasan pantai hal itu memaksa mereka harus melaut lebih jauh lagi dibandingkan di masa lalu.
Salah satu penyebabnya adalah karena banyak wilayah pesisir pantai yang kehilangan hutan mangrove akibat penggundulan yang serampangan.
Hutan bakau merupakan rumah bagi banyak makhluk hidup lainnya, seperti kepiting, ikan, dan masih banyak lagi lainnya. Di kawasan inilah banyak ikan yang membuat sarang dan berkembang biak.
Berkurangnya hasil tangkapan nelayan, salah satunya disebabkan oleh rusaknya sarang mereka di kawasan hutan bakau. Jika ikan tidak memiliki sarang, maka tentunya mereka akan susah hidup dan bertahan.
4) Penahan bencana
Masih ingat bencana tsunami yang melanda pantai Anyer beberapa waktu yang lalu dan menewaskan banyak anggota band Seventeen ? Pasti masih. Ombak besar dan tinggi langsung menyapu kawasan pantai tanpa terhalang apapun dan merusak semua yang dilewatinya.
Hal semacam ini akan bisa dikurangi dan bahkan dicegah jika di kawasan tersebut masih terdapat hutan mangrove. Hutan mangrove yang terdiri dari beberapa lapis dan akarnya yang kukuh dan saling bertautan akan memecah gelombang dan menjadi penahan alami bagi daratan.
Sebuah manfaat hutan bakau yang memang tidak terlihat dan baru akan teringat ketika bencana datang.
5) Paru-paru dunia
Ingat bahwa semua pohon, terutama yang memiliki klorofil atau zat hijau daun akan menyerap karbondioksida saat melakukan fotosintesa. Kemudian, sebagai hasilnya pohon akan mengeluarkan oksigen.
Begitu juga dengan pohon bakau.
Meski tidak besar, hutan mangrove pun memiliki fungsi yang sama dengan berbagai hutan lainnya, yaitu sebagai paru-paru dunia.
Rusaknya kawasan ini sama saja dengan merusak salah satu paru-paru dunia.
6) Penyimpan Plasma Nutfah
Plasma nutfah adalah bagian dari tumbuhan atau hewan yang membawa sifat keturunan. Hal itu akan menguntungkan bagi perkembangan teknologi di masa datang karena masih banyak tanaman atau hewan yang belum diketahui manfaat dan penggunaannya bagi umat manusia.
Dalam sebuah kawasan hutan bakau ada banyak sekali spesies hewan, baik yang tinggal di perairannya atau pada pepohonannya. Bukan hanya ikan, tetapi tidak jarang ada hewan lain seperti kera, buaya yang hidup di wilayah itu.
Bisa dikata hutan mangrove merupakan salah satu penyimpan plasma nutfah yang penting bagi dunia.
7) Sebagai sumber bahan bernilai ekonomis
Hasil penelitian dari banyak pihak, termasuk para peneliti dari IPB University (Institut Pertanian Bogor) menunjukkan bahwa sama halnya dengan hutan di daratan, banyak hal yang bernilai ekonomis ada di kawasan ini, contohnya :
- kayu : bisa dipergunakan sebagai bahan pulp dan pembuat kertas, bahkan di Bangladesh yang juga kaya akan hutan bakau, kayu bakau dimanfaatkan sebagai pembuat kertas
- madu : mangrove juga berbuah dan penyebarannya banyak dilakukan karena buahnya hanyut terbawa arus. Dan, untuk menghasilkan buah, perlu ada bunga, dan penelitian menunjukkan bahwa beberapa spesies lebah pun tinggal di kawasan ini yang artinya bisa menjadi sumber madu
- ikan : banyak habitat ikan membuat sarang dan bisa menjadi mata pencaharian bagi mereka yang tinggal di kawasan sekitarnya
- obat : beberapa jenis mangrove menghasilkan buah yang bisa dimanfaatkan menjadi obat (atau campuran obat) bagi beberapa penyakit
8) Ekowisata
Di masa dimana manusia suka berbelanja “pengalaman” kawasan hutan mangrove bisa memberikan sensasi petualangan sendiri. Dengan perahu, wisatawan bisa menjelajahi hutan sambil memancing.
Tidak beda dengan wisata di kawasan hutan di daratan
Dengan sebegitu banyaknya manfaat hutan bakau atau hutan mangrove, tidak mengherankan kalau pemerintah dan banyak pihak menaruh perhatian terhadap kelestariannya.
Rusak dan hilangnya kawasan ini akan sangat mempengaruhi kehidupan manusia dan makhluk lainnya.
Itulah alasan mengapa berbagai daya dan upaya akan dilakukan untuk memastikan kelestariannya.