Membawa Botol Minum Dari Rumah Membantu Lingkungan

Memang, semakin tidak populer dan kalau diperhatikan semakin sedikit saja jumlah orang-orang yang mau membawa botol minum dari rumah saat bepergian. Bukan hanya orangtua saja, tetapi anak-anak sekolah, yang dulunya merupakan golongan yang paling sering menenteng tempat minum saat berangkat sekolah pun semakin berkurang.

Kemudahan mendapatkan air dalam kemasan berupa gelas atau botol plastik adalah penyebabnya. Banyak orangtua merasa lebih praktis jika anak mereka membeli di kantin dan cukup dengan memberi bekal uang saku. Bagi anak pun merasa senang karena terbebas dari beban tambahan berupa botol berisi air sejak dari rumah.

Padahal, kebiasaan membawa botol minum dari rumah itu sebenarnya memberikan bantuan tidak langsung kepada lingkungan. Terutama dalam sebuah masyarakat dimana kesadaran akan kebersihan masih belum terbangun, seperti dalam masyarakat Indonesia.

Sebuah botol air minum memang biasanya terbuat dari plastik juga, tetapi bisa dipergunakan berulangkali. Dibandingkan dengan kemasan plastik ala air mineral yang begitu airnya habis maka akan dilemparkan, entah ke tempat sampah, atau secara sembarangan.

Hal terkecil yang disebabakan oleh air kemasan adalah tambahan sampah plastik yang beredar dan plastik itu tidak bisa terurai secara alami.

Hal itu bisa lebih parah ketika yang membuangnya tidak tahu aturan dan melemparkan kemasan plastik secara sembarangan, seperti yang banyak dilakukan orang. Banyak saluran air menjadi mampat dan tergenang karena tumpukan sampah plastik yang menghalangi aliran air. Hasilnya berupa air yang meluber dan juga sumber bersarangnya nyamuk dan bibit penyakit lain.

Kesemua hal itu bisa dihindari jika kita mau repot sedikit dengan membawa air dari rumah sendiri. Selain lebih hemat, hal itu membantu mengurangi penambahan sampah plastik yang beredar di bumi ini. Sebuah langkah kecil untuk menuju gaya hidup hijau.